Friday, August 19, 2022

Current state of mind

 Seoul, August 19th, 2022.


After a long inner debate over what I should've done, here I am... pursuing my MSc/Ph.D. integrated program.

It should be a relief that I'm still breathing and surviving until now. Been thinking of ending it for God knows how long but never got the balls to even try or research which way is the best. What a cow :p

I think that's what I've always been, a cow. Anyone can be a horse, bull, calf, but I'm a cow,, sometimes chicken too. I wonder why my "self" is so brazen like this. Relaxed-ly living my life with no intention to achieve higher, always want to be in the safe zone, and even more feel like I'm entitled to it. But it is true, right? This is my life and I have full authority over what I want to decide upon in my life.

But I just realized, that walking without direction can sometimes be boring and tiring too. Imagine when you follow the instruction on a workout video but they didn't tell you how long should you do it. You won't know when can you stop your movement, instead you will need to keep on moving, squeezing every sweat you got, moving blindly until the next movement instruction comes out. But if you know how long you should do it, at least you can be left assured that it won't take forever. There's a stop.

Yes, there's a stop.

There's a stop in all this crap and I'm gonna throw all in to reach that phase.

Whatever awaits me there, I'll go there. For sure. No retreating. No self-doubting.

You worked your ass up to here. Why bother giving it up?

Or thinking of those countless other possibilities.

When you do something, finish it. That's what we've always agreed upon. Besides, finishing some tasks you planned to do gives you some sense of achievement. It has been said and proved to increase confidence significantly.

Maybe my whole new level of confidence awaits me on that stop.

I'm intrigued.

What kind of me will wait for me there?

For now, for the very least, let's just slowly paced ourselves in this pavement leading there.


-still searching,

Me 

Monday, November 4, 2019

Sebuah Catatan untuk Siapapun 'Aku' di Masa Depan

Hei.. kenalin, aku Devina, saat ini aku lagi nunggu 'kue' yang kudoa-doakan selama ini. Masih berusaha membuatnya dari tepung, mixer, telur, dan bahan-bahan lain yang sebenernya tersedia di depan aku.

Hei, apa kabar kamu? Kuharap kamu baik saja. Apapun yang terjadi padamu, you've done well, dear.. Jangan nyalahin diri kamu atas hal-hal yang terjadi padamu. Semua akan berujung sama: keberhasilan atau pelajaran. Kalau menurutmu kamu belum berhasil, ya belajar terus sampai mampus, dan jangan jaga hal itu tetap di kepala, buahkan isi kepalamu itu!

Hei, aku takut... aku ngga tahu harus cerita ini ke siapa. Mungkin cerita ke kamu bisa mengurangi sedikit kecemasanku ini. Aku takut, banget. Aku selalu memimpikan hidupku yang bermanfaat bagi orang lain. Tapi gimana caranya bisa kesana ? Step apa yang harus aku ambil dulu sekarang? Mereka bilang kalau kamu mendoakan ingin kue, hidup akan memberimu tepung, telur, pengaduk, dan perangkat lain untuk membuatnya, tapi seberapa besar kamu menginginkan kue itu? Rasa malas ini loh rasanya menghambatku banget. Aku tau peluang itu harus dicari dan dimanfaatkan, tapi untuk mencarinya, energi aktivasinya tuh selangit gitu... Di waktu aku nulis ini, rasa-rasanya aku hampir menjejak itu anak tangga yang harus kudaki pertama: Cari profesor dan topik apa yang kamu mau lakukan. Doakan aku ya semoga aku berhasil dan menjadi kue yang enak, baik, cantik, dan memuaskan lidah orang-orang yang mengecapnya.

Semoga.

-dari kamu yang dulu, masih sedang mencari

Tuesday, October 27, 2015

Need-Know-How-Solve

1. Seorang investor agroindusti di Sumatera ingin membeli lahan perkebunan seluas mungkin dengan ukuran bujursangkar. Modal investasinya adalah 320 juta rupiah. Harga lahan dan pengerjaannya adalah 1 Milyar per hektar. Biaya konstruksi pagar batas adalah 1 juta rupiah per 100 meter. Berapa besar ukuran lahan yang dapat dibeli? Untuk menyelesaikan masalah ini dalam lingkup engineer, kita perlu menggunakan metode need, know, how, dan solve.
NEED: ukuran lahan yang dapat dibeli investor
KNOW:

  • modal yang dimiliki investor 320 juta rupiah
  • harga lahan dan pengerjaannya adalah 1 Milyar per hektar = 1 Milyar per 10.000 meter persegi
  • biaya konstruksi pagar batas adalah 1 juta rupiah per 100 meter
HOW:
Kita asumsikan ukuran panjang lahan yang dapat dibeli dengan x ratus meter, sehingga untuk mengetahui total panjang pagar yang diperlukan kita bisa membuat persamaan keliling lahan, 4x, dan x2 untuk luas lahan. Dengan ini kita dapat membuat persamaan matematis:

Total panjang pagar (ratus meter) X biaya konstruksi pagar (rupiah per ratus meter) + luas lahan (puluh ribu meter persegi) X harga lahan dan pengerjaan (rupiah per puluhribu meter persegi) = modal

SOLVE:
4x X 1.000.000 + x2 X 1.000.000.000 = 320.000.000
disederhanakan menjadi: 4x + 1.000x2 = 320
Dengan menggunakan rumus untuk mencari akar persamaan kuadrat diperoleh akar-akar dari persamaan di atas adalah x = -0.5676 atau x = 0.5636
Karena perhitungan di atas masih menggunakan x dalam ratus meter, maka diperoleh x = -56,76 m atau x = 56.36 m
Karena disini kita menggunakan ukuran panjang lahan (yang tidak mungkin bernilai negatif), maka kita gunakan panjang lahannya adalah 56.36 m

2. Kabel baja vertikal digunakan untuk menyangga bagian jalan dalam sebuah konstruksi jembatan gantung. Salah satu kabel vertikal yang panjangnya 4.00 m digunakan untuk menyangga beban 20.0 ton. Akibat beban tersebut, kabel baja bertambah panjang 20.0 cm. Jika beban yang sama disangga oleh kabel baja jenis yang sama dengan panjang 8.00 m, berapa pertambahan panjangnya.
NEED: pertambahan panjang kawat kedua
KNOW:
  • kawat 1: panjang 4.00 m, diberi beban 20 ton, pertambahan panjang 20.0 cm = 0.2 m
  • kawat 2: panjang 8.00 m, diberi beban 20 ton
HOW: dengan menggunakan konsep elastisitas kawat (F = k . rx), kita bisa mencari dulu koefisien kawat 1, lalu dimasukkan dalam perhitungan pertambahan panjang kawat 2.
SOLVE:
Asumsikan g (percepatan gravitasi) = 10 m/s2
Melalui rumus F = k . rx (F = 20.000kg X 10 m/s2 = 200.000 N, rx = 0.2 m), maka didapat k = 10N/m. Maka dengan beban dan jenis kawat yang sama, maka rx yang dihasilkan juga sama, yaitu 0.2 m.

3. Berapa kios cukur rambut pria (barbershop) di kota Bandung (jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa) ?
NEED: kios cukur rambut pria di kota Bandung
KNOW: jumlah penduduk kota Bandung sekitar 2.5 juta jiwa
HOW:
  • Kita asumsikan penduduk wanita : penduduk pria = 1:1, sehingga jumlah penduduk pria adalah 1.250.000 jiwa.
  • Kita asumsikan setiap penduduk pria memotong rambutnya 1 kali dalam 1 bulan, sehingga perhitungan dapat dikerucutkan dalam batas 1 bulan
  • Banyak pria yang mencukur rambutnya dalam 1 hari tiap bulan: 1.250.000 / 30  42.000 jiwa (dalam 1 hari ada 42.000 pria yang memotong rambutnya)
  • Kita asumsikan satu kios cukur rambut dapat mencukur rambut 20 pria dalam 1 hari
  • Kita asumsikan banyak kios cukur sebagai x

SOLVE:

Kita buat persamaan matematisnya sebagai:
20x = 42.000
x = 2.100
Maka, perkiraan jumlah kios cukur rambut yang dibutuhkan di kota Bandung adalah sebanyak 2.100 buah.

Tuesday, September 15, 2015

Engineer Ethics Decision Matrix

Dalam kasus ini, saya mengandaikan diri saya sebagai pengawas perakitan Kapal Titanic. Saya mengetahui bahwa ada kesalahan desain dalam kapal ini. Yaitu pada baling-balingnya. Baling-baling kapal titanic tersebut menggunakan kekuatan turbin uap yang dianggap efektif waktu itu namun memiliki kelemahan hanya bergerak maju, tidak dapat bergerak mundur. Melalui matriks etika keputusan teknis ini, saya ingin mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pilihan saya antara lain: berdoa agar selamat sampai tujuan, membenarkan baling-baling sendirian, mengajak teman untuk membenarkan baling-baling, merusak seluruh bagian kapal, melaporkan ketidaksetujuan pada atasan, membiarkan kapal beroperasi, berteriak-teriak di pinggir dermaga untuk tidak menaiki kapal, dan menghina para pencetus desain dan memublikasikannya.

Tindakan→
Prinsip dasar↓

Berdoa Agar Kapal Selamat Sampai Tujuan

Membenarkan Baling-baling Sendirian

Mengajak Teman untuk Membenarkan Baling-baling

Merusak Seluruh Bagian Kapal

Melaporkan Ketidaksetujuan pada Atasan

Membiarkan Kapal Beroperasi

Berteriak-teriak di Pinggir Dermaga untuk Tidak Menaiki Kapal

Menghina Para Pencetus Desain dan Mempublikasikannya

Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat

Mungkin
Jika Tuhan mengabulkan, tidak akan ada hambatan selama perjalanan
Ya
Kalau baling-baling bisa benar, maka kapal akan dapat berjalan aman
Ya
Kalau baling-baling bisa benar, maka kapal akan dapat berjalan aman
Ya
Jika kapal rusak berat, maka kapal tidak mungkin dioperasikan
Ya
Jika atasan menanggapi dengan positif, tindakan tepat dapat diambil
Mungkin
Jika tidak ada hambatan selama perjalanan, kapal dapat tiba dengan selamat
Mungkin
Jika orang mendengarkan tanpa prasangka "orang gila"
Ya
Orang akan mengetahui kecacatan ini dan urung naik kapal

Bertindak sesuai bidang keahlian/kompetensi

Ya
Berdoa merupakan keahlian semua orang
Tidak
Saya tidak ahli merakit kapal
Ya
Saya berhubungan baik dengan teman saya
Tidak
Kompetensi saya adalah membangun/membuat, bukan merusak
Ya
Saya berkompeten untuk melaporkan kejadian pada atasan
Ya
Saya tidak bisa menghentikan jalannya kapal
Tidak
Saya tidak ahli meyakinkan orang
Tidak
Saya tidak suka social media dan bukan kompetensi saya untuk menghina

Menngisukan pernyataan publik yang objektif dan jujur

Tidak
Berdoa sifatnya pribadi bukan publik
Mungkin
Orang yang melihat saya akan penasaran dan menyampaikan masalah yang ada
Mungkin
Lebih banyak yang melihat kesalahan akan membuat berita yang semakin valid
Tidak
Orang akan berpikir saya gila karena merusak kapal milik perusahaan sendiri
Mungkin
Atasan bisa memublikasikan fakta, kebenaran yang dipoles, atau kebohongan
Tidak
Membiarkan kapal berarti berbohong pada masyarakat
Ya
Saya berteriak untuk menyampaikan kebenaran pada masyarakat
Mungkin
Saya sudah diliputi kebencian sehingga kata-kata saya tidak mungkin 100% benar

Setia dan dapat dipercaya oleh atasan dan klien

Tidak
Berdoa tidak terlihat dan tidak berpengaruh terhadap atasan/klien
Ya
Akan mendapatkan cap baik
Ya
Akan mendapatkan cap baik
Tidak
Merusak kapal berarti merusak kepercayaan
Ya
Menunjukkan loyalitas dan kredibilitas
Tidak
Tidak setia dan kredibel pada klien
Tidak
Akan merusak citra atasan dan perusahaan
Tidak
Akan merusak citra atasan dan perusahaan

Menghindari penyembunyian/ketidakjujuran

Tidak
Berdoa tanpa melakukan sesuatu berarti bersembunyi
Tidak
Membenarkan sendirian berarti menyembunyikan dari orang lain
Ya
Banyak yang tahu berarti jujur dan tidak menyembunyikan sesuatu
Tidak
Melakukan ini tanpa alasan berarti menyembunyikan sesuatu
Ya
Terbuka pada atasan
Tidak
Tidak melakukan sesuatu berarti menyembunyikan sesuatu
Ya
Tujuannya untuk memublikasikan bahwa ada kesalahan dalam kapal
Mungkin
Jika memaparkan dengan sesungguh-sungguhnya

Bertindak dengan penuh kehormatan

Tidak
Berdoa tidak kelihatan, tidak mengundang penghormatan
Mungkin
Jika berhasil membenarkan baling-baling
Ya
Menunjukkan kecintaan terhadap hidup, perlu dihormati
Tidak
Merusak bukan merupakan sifat terhormat
Ya
Terbuka pada atasan merupakan sikap terhormat
Tidak
Dapat merenggut nyawa banyak orang, bukan sifat terhormat
Tidak
Hal ini merendahkan harga diri
Tidak
Hal ini merendahkan harga diri dan tidak pantas dilakukan

Total

Ya: 1
Mungkin: 1
Tidak: 4

Ya: 2
Mungkin: 2
Tidak: 2

Ya: 5
Mungkin: 1
Tidak: 0

Ya: 1
Mungkin: 0
Tidak: 4

Ya: 5
Mungkin: 1
Tidak: 0

Ya: 1
Mungkin: 1
Tidak: 4

Ya: 2
Mungkin: 1
Tidak: 3

Ya: 1
Mungkin: 2
Tidak: 3

Melalui tabel di atas dapat disimpulkan bahwa melaporkan pada atasan dan mengajak teman untuk memperbaiki baling-baling merupakan tindakan yang paling tepat menurut engineer ethics untuk saya ambil dan lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kesalahan baling-baling pada Kapal Titanic.

Saturday, August 29, 2015

Transportasi Rakyat Tepat, Produktivitas Meningkat

Masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan beberapa kota lain, kini sedang dirundung masalah kemacetan yang tidak kunjung teratasi. Banyak cara telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi masalah ini, tapi sekedar mengurangi tidak akan berarti kalau dilakukan tidak dengan sepenuh hati. Apalagi, kemacetan yang sudah terlalu parah membuat pengurangan menjadi hal yang kurang efektif jika diterapkan di Indonesia ditambah karakter rakyatnya sendiri yang kurang terpuji.

Jika ditilik dari segi penyebabnya, yang menyebabkan kemacetan ini sebenarnya adalah rakyat Indonesia sendiri. Kecenderungan untuk memenuhi hawa nafsu dan prestige membuat rakyat Indonesia mau melakukan apapun untuk terlihat wow dan tinggi dibandingkan sesamanya. Kebiasaan bermanja-manja juga semakin memperparah keadaan yang sudah ada. Maksud bermanja-manja adalah, mau ke indahmaret yang jaraknya 100 m dari rumah saja harus naik mobil/motor, mau ke kampus yang bisa ditempuh dengan jalan kaki atau angkot tapi lebih memilih naik kendaraan pribadi. Tapi mindset orang Indonesia sendiri memang tidak mau rugi, untuk apa naik kendaraan umun kalau sudah punya kendaraan pribadi? Sudah sesak, lama, kotor, dsb. Tapi kalau banyak orang mau sadar akan pentingnya naik kendaraan umum, pasti kemacetan yang terjadi tidak separah ini.

Kebanyakan pengguna jalan merupakan para pekerja kantoran yang membutuhkan ketepatan waktu tiba di kantor. Yang banyak terjadi ketika terjebak kemacetan adalah munculnya sifat malas dan lelah sebelum waktunya. Karena terlalu lama bosan dan penat menunggu antrian kendaraan, sesampainya di kantor kemalasan dan kepenatan ini pun masih terbawa. Sehingga suasana di kantor menjadi mlempem dan tidak bersemangat. Produktivitas pun menurun. Padahal semangat merupakan hal utama yang dibutuhkan pekerja untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas selama masa kerjanya. Apa yang terjadi jika semangat untuk berproduksi direnggut oleh jam-jam kemacetan dan rasa bosan yang menghadang?

Satu hal yang sudah bagus dari bangsa Indonesia adalah kemauan kuatnya untuk memperoleh sesuatu. Kalau saja hal positif ini bisa disalurkan dengan baik, pasti sudah lebih banyak orang hidup sukses. Selain itu, perlu usaha keras untuk bisa meyakinkan rakyat Indonesia untuk mau menyadari pentingnya menjaga kelangsungan hidup segala komponen yang ada di lingkungan hidup manusia. Dengan yakin akan hal itu, rakyat Indonesia yang kuat kemauannya bisa berusaha untuk mewujudkan ligkungan hidup yang lebih baik.

Saya pribadi dalam melihat masalah kemacetan ini, mencoba berkaca pada negara maju lain yang daerahnya lebih kecil dan memiliki peradaban yang lebih maju. Bukannya saya ingin menganggap rendah negara tercinta saya ini, namun sebagai rakyat yang cinta tanah air harus melakukan segala cara untuk memajukan negaranya. Segala hal yang baik dan progresif harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Sebelum masyarakat lebih banyak yang tidak respek pada Indonesia dan memilih tinggal di negara lain untuk menyambung hidup.

Salah satu sarana transportasi yang menjadi ketertarikan saya adalah kereta cepat lintas daerah yang begitu berteknologi dan canggih. Saya berpikiran untuk menerapkannya pada Indonesia yang ingin serba cepat dan eksklusif. Dengan kereta cepat ini, diharapkan kenyamanan dan ketepatwaktuan menjadi prioritas utama pelayanan, dan diharapkan penerapan ini dapat melatih karakter masyarakat Indonesia agar lebih tertib, disiplin dan rapi. Selain itu, dengan lebih cepat dan tepat waktu keberangkatan kereta ini, diharapkan rakyat Indonesia menjadi lebih produktif dan giat bekerja. Yang biasa lesu karena terjebak kemacetan yang menyita hampir separuh waktu produktifnya diharapkan menjadi lebih semangat bekerja karena inspirasinya yang didapat sewaktu perjalanan dapat semakin mudah tersalurkan dan dia pun menjadi semakin terbiasa dengan kebiasaan yang serba cepat dan teratur.

Pembangunan sarana transportasi ini tenunya tidak mudah dan/atau murah. Belum lagi jalan berbatu yang akan dilalui bangsa Indonesia menuju teknologi transportasi ini. Namun untuk perubahan signifikan dalam hidup bangsa Indonesia, diperlukan kesungguhan untuk memulai, tentunya dari dalam diri sendiri. Mulai dari kesadaran mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sampai pembiasaan untuk menggunakan sarana transportasi umum untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan solusi permasalahan kehidupan yang ada. Karena tentu pemerintah akan merasa dihargai dan terdorong untuk melakukan pembaruan lain guna mengatasi masalah dalam hidup masyarakatnya. Jika masalah-masalah yang ada dapat diatasi sedikit demi sedikit, kita para rakyatnya juga yang akan merasakan nikmatnya hidup di negri zamrud khatulistiwa tercinta ini.

Ke depannya saya harap rakyat Indonesia mau memperbaiki diri sendiri dan mulai menerapkan perubahan itu ke luar dirinya untuk mulai membangun Indonesia yang lebih baik. Hidup Indonesia!

Saturday, March 17, 2012

Dampak-dampak yang Ditimbulkan Games Bagi Anak-anak Usia Sekolah

 Akhir-akhir ini marak sekali games baik online maupun offline yang dikenali dan dimainkan oleh anak-anak usia sekolah. Games-games tersebut memang mengasyikkan apalagi bagi anak-anak yang sedang mengalami frustasi karena banyak masalah di sekolah. Seperti ujian, masalah dengan teman, nilai-nilai yang buruk, dll. Maka sebagai solusinya, banyak anak berpikir bahwa games merupakan jalan satu-satunya. tapi walaupun begitu, berikut ini dampak-dampak (positif dan negatif) yang mungkin ditimbulkan oleh games-games itu.

Dampak Positif::
1. Mengisi waktu luang
2. Menambah kreatifitas
3. Menambah jaringan pertemanan
4. Menghibur diri
5. Menyegarkan mata

Dampak Negatif:
1. Merusak mata karena layar monitor memancarkan sinar radiasi
2. Menghabiskan uang karena untuk game online biaya internet juga harus ditanggung. Selain itu biaya listrik penggunaan komputer juga harus dibayar.
3. Menyia-nyiakan waktu, bagi anak yang ingin menghilangkan stress karena ujian ia akan kecanduan main game akhirnya lupa waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas.
4. Menambah nilai buruk, karena lupa waktu dan waktu habis digunakan untuk bermain game, maka ketika besoknya ada ujian / ulangan, anak itu akan bingung dan tidak dapat mengerjakan ujian itu dengan baik sehingga mendapat nilai jelek. Jadi karena ingin refreshing karena mendapat nilai buruk akhirnya lebih mendapat nilai buruk.
5. Menurunkan nilai moral, karena ketika meminta uang pada orang tua dan tidak diberi, spontan anak yang sangat ingin main game itu akan marah dan membenci orangtuanya bahkan melakukan kekerasan.
6. Mendidik menjadi pribadi yang egois dan individualis, ketika seseorang bermain game dan sedang asyik, lalu ada seorang teman yang mengganggu, maka anak itu akan marah dan sikap seperti itu menunjukkan sifat seorang anak yang egois dan individualis.

Kelainan pada jari tangan
Dari dampak-dampak yang ada di atas, terbukti dampak yang ditimbulkan lebih banyak yang negtif dan merugikan, baik segi fisik maupun moral. Semoga hal ini dapat membantu dan membimbing kita menjauhi bahaya-bahaya yang tidak kita inginkan.

Tuesday, October 18, 2011

Langkah-langkah Membuat Resensi Buku

Untuk membuat resensi (suatu cara untuk menentukan suatu buku layak dikonsumsi masyarakat atau tidak), berikut ini langkah-langkahnya.
  1. Carilah buku yang hendak Anda buat resensinya
  2. Tulis secara lengkap dulu data-datanya. Data-data buku yang dapat dimasukkan antara lain (yang umum): judul, nama pengarang, penerbit, cetakan ke dan tanggal, tebal, harga.
  3. Mulai baca dan pahamilah isi buku yang akan Anda buat resensinya.
  4. Tuliskan apa saja yang dapat Anda tangkap dari buku tersebut (semacam sinopsis tapi yang lebih mencakup isi buku, mudah dimengerti pembaca, kritis, dan sesuai dengan isi buku / konsisten.
  5. Jangan lupa mencantumkan foto, nama, pekerjaan, dan lokasi tempat tinggal anda (untuk menunjukkan bahwa Anda memang bertanggung jawab atas apa yang telah Anda buat).