Tindakan→ |
Berdoa Agar Kapal Selamat Sampai Tujuan |
Membenarkan Baling-baling Sendirian |
Mengajak Teman untuk Membenarkan Baling-baling |
Merusak Seluruh Bagian Kapal |
Melaporkan Ketidaksetujuan pada Atasan |
Membiarkan Kapal Beroperasi |
Berteriak-teriak di Pinggir Dermaga untuk Tidak Menaiki Kapal |
Menghina Para Pencetus Desain dan Mempublikasikannya |
Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat |
Mungkin Jika Tuhan mengabulkan, tidak akan ada hambatan selama perjalanan |
Ya Kalau baling-baling bisa benar, maka kapal akan dapat berjalan aman |
Ya Kalau baling-baling bisa benar, maka kapal akan dapat berjalan aman |
Ya Jika kapal rusak berat, maka kapal tidak mungkin dioperasikan |
Ya Jika atasan menanggapi dengan positif, tindakan tepat dapat diambil |
Mungkin Jika tidak ada hambatan selama perjalanan, kapal dapat tiba dengan selamat |
Mungkin Jika orang mendengarkan tanpa prasangka "orang gila" |
Ya Orang akan mengetahui kecacatan ini dan urung naik kapal |
Bertindak sesuai bidang keahlian/kompetensi |
Ya Berdoa merupakan keahlian semua orang |
Tidak Saya tidak ahli merakit kapal |
Ya Saya berhubungan baik dengan teman saya |
Tidak Kompetensi saya adalah membangun/membuat, bukan merusak |
Ya Saya berkompeten untuk melaporkan kejadian pada atasan |
Ya Saya tidak bisa menghentikan jalannya kapal |
Tidak Saya tidak ahli meyakinkan orang |
Tidak Saya tidak suka social media dan bukan kompetensi saya untuk menghina |
Menngisukan pernyataan publik yang objektif dan jujur |
Tidak Berdoa sifatnya pribadi bukan publik |
Mungkin Orang yang melihat saya akan penasaran dan menyampaikan masalah yang ada |
Mungkin Lebih banyak yang melihat kesalahan akan membuat berita yang semakin valid |
Tidak Orang akan berpikir saya gila karena merusak kapal milik perusahaan sendiri |
Mungkin Atasan bisa memublikasikan fakta, kebenaran yang dipoles, atau kebohongan |
Tidak Membiarkan kapal berarti berbohong pada masyarakat |
Ya Saya berteriak untuk menyampaikan kebenaran pada masyarakat |
Mungkin Saya sudah diliputi kebencian sehingga kata-kata saya tidak mungkin 100% benar |
Setia dan dapat dipercaya oleh atasan dan klien |
Tidak Berdoa tidak terlihat dan tidak berpengaruh terhadap atasan/klien |
Ya Akan mendapatkan cap baik |
Ya Akan mendapatkan cap baik |
Tidak Merusak kapal berarti merusak kepercayaan |
Ya Menunjukkan loyalitas dan kredibilitas |
Tidak Tidak setia dan kredibel pada klien |
Tidak Akan merusak citra atasan dan perusahaan |
Tidak Akan merusak citra atasan dan perusahaan |
Menghindari penyembunyian/ketidakjujuran |
Tidak Berdoa tanpa melakukan sesuatu berarti bersembunyi |
Tidak Membenarkan sendirian berarti menyembunyikan dari orang lain |
Ya Banyak yang tahu berarti jujur dan tidak menyembunyikan sesuatu |
Tidak Melakukan ini tanpa alasan berarti menyembunyikan sesuatu |
Ya Terbuka pada atasan |
Tidak Tidak melakukan sesuatu berarti menyembunyikan sesuatu |
Ya Tujuannya untuk memublikasikan bahwa ada kesalahan dalam kapal |
Mungkin Jika memaparkan dengan sesungguh-sungguhnya |
Bertindak dengan penuh kehormatan |
Tidak Berdoa tidak kelihatan, tidak mengundang penghormatan |
Mungkin Jika berhasil membenarkan baling-baling |
Ya Menunjukkan kecintaan terhadap hidup, perlu dihormati |
Tidak Merusak bukan merupakan sifat terhormat |
Ya Terbuka pada atasan merupakan sikap terhormat |
Tidak Dapat merenggut nyawa banyak orang, bukan sifat terhormat |
Tidak Hal ini merendahkan harga diri |
Tidak Hal ini merendahkan harga diri dan tidak pantas dilakukan |
Total |
Ya: 1 |
Ya: 2 |
Ya: 5 |
Ya: 1 |
Ya: 5 |
Ya: 1 |
Ya: 2 |
Ya: 1 |
Tuesday, September 15, 2015
Engineer Ethics Decision Matrix
Dalam kasus ini, saya mengandaikan diri saya sebagai pengawas perakitan Kapal Titanic. Saya mengetahui bahwa ada kesalahan desain dalam kapal ini. Yaitu pada baling-balingnya. Baling-baling kapal titanic tersebut menggunakan kekuatan turbin uap yang dianggap efektif waktu itu namun memiliki kelemahan hanya bergerak maju, tidak dapat bergerak mundur. Melalui matriks etika keputusan teknis ini, saya ingin mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pilihan saya antara lain: berdoa agar selamat sampai tujuan, membenarkan baling-baling sendirian, mengajak teman untuk membenarkan baling-baling, merusak seluruh bagian kapal, melaporkan ketidaksetujuan pada atasan, membiarkan kapal beroperasi, berteriak-teriak di pinggir dermaga untuk tidak menaiki kapal, dan menghina para pencetus desain dan memublikasikannya.
Melalui tabel di atas dapat disimpulkan bahwa melaporkan pada atasan dan mengajak teman untuk memperbaiki baling-baling merupakan tindakan yang paling tepat menurut engineer ethics untuk saya ambil dan lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kesalahan baling-baling pada Kapal Titanic.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment